-->

Definisi, Unsur, Struktur, dan Jenis Jenis Kalimat

Selamat datang di berkaspengetahuan, blog sederhana yang berbagi ilmu dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan berbagi ilmu tentang KALIMAT, beberapa topik pembahasan utamanya adalah Pengertian Kalimat, Unsur – Unsur Kalimat, Syarat Kalimat, Struktur Kalimat, dan Jenis Jenis Kalimat.

Peranan bahasa dalam kehidupan sangat besar. Manusia yang pada dasarnya merupakan makhluk sosial membutuhkan komunikasi sehari-harinya. Dengan bahasa, manusia mampu menyampaikan pesan, tujuan, kehendak, gagasan, informasi dan sebagainya. Komunikasi yang berlangsung bisa secara lisan maupun tulisan. Kedua bentuk komunikasi ini tentunya membutuhkan keterampilan berbahasa yang memadai. Kalimat merupakan hal yang paling sederhana dalam komunikasi. Setiap orang pasti pernah membuat sebuah kalimat, baik yang sempurna maupun tidak. Bahkan anak kecil pun memulai berbicara sepatah kata membentuk sebuah kalimat. Tapi, kalimat memiliki arti tersendiri dan persyaratan untuk membentuk kalimat yang baik. Lalu, sebenarnya apa arti kalimat?

A. PENGERTIAN KALIMAT


Kridalaksana berpendapat bahwa kalimat adalah satuan gagasan yang relatif berdiri sendiri, mempunyai ciri utama berupa intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Keraf memberi definisi kalimat sebagai satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Menurut Alwi kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang terangkai untuk mengungkapkan suatu pemikiran yang utuh seperti gagasan, perasaan maupun pemikiran. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf  kalipat dan diakhiri dengan titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!). Kalimat umumnya berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek (S) dan predikat (S). Dalam wujud lisan kalimat diawali kesenyapan, diiringi alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi finaldan diiringi dengan kesenyapan akhir. Kesenyapan digambarkan sebagai ruang kosong saat memulai maupun mengakhiri kalimat.

B. UNSUR – UNSUR KALIMAT


Unsur unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata dan ada pula yang berupa kelompok kata. Kelompok kata dapat berupa frase atau klausa. Klausa adalah kelompok kata yang tidak melebihi fungsi kalimat dan masih mempertahankan makna aslinya seperti bayi besar.
Berikut jenis dari unsur-unsur kalimat :

1. Subjek (S)
Subjek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan. Dengan adanya gambaran subjek, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Misalnya : Saya, Lida, Rumah dsb

2. Predikat (P)
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi predikatdapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi, status, ciri atau jati diri subjek.

3. Objek (O)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditujukan. Objek hanya memiliki tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek dapat berubah menjadi subjek akibat pemasifan kalimat.

4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi yang satuini tidak memiliki fungsi khusus pada saat pemasifan kalimat.

5. Keterangan (K)
Keterangan digunakan sebagi unsur peluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci apa yang dimaksud oleh kalimat. Keterangan dapat ditandai dengan kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat. Keterangan memiliki beberapa jenis seperti keterangan waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda), keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan similatif (kesetaraan), keterangan kesalingan (perbuatan silih berganti) dan lainnya.

Definisi, Unsur, Struktur, dan Jenis Jenis Kalimat


D. STRUKTUR KALIMAT


Semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar semacam ini hanya memiliki unsur subjek dan predikat. Predikatnya dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, ataupun kata bilangan. Contohnya :
Truk itu besar.
S          P
Jendela kamar Tina longgar.
S                             P

2. Kalimat dasar berpola S P O
Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya ada subjek predikat dan objek. Contohnya : Anti mengemudikan truk.
                                                                        S                 P              O

3. Kalimat dasar berpola S P Pel
Contohnya : Keluarganya pergi piknik.
                       S                 P          Pel

4. Kalimat dasar berpola S P O Pel
Contoh : Supir angkot mengemudikan angkotnya sembarangan.
                        S                      P                      O              Pel

5. Kalimat dasar berpola S P K
Contoh : Antoni menjahit tadi malam.
                 S              P           K

6. Kalimat dasar berpola S P O K
Contoh : Sulastri merapikan kamarnya seminggu lalu.
                    S          P                  O                     K


C. SYARAT KALIMAT EFEKTIF


Kalimat yang baik harus memenuhi syarat kelengkapan dan kejelasan peran setiap unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Kalimat yang ditujukan dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat. Kalimat yang baik dikategorikan kedalam kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ingin disampaikan penulisataupun pembicara. Sebuah kalimat dikatakan efektif jika telah berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud penulis maupun pembicara.
Tentunya kalimat efektif punya persyaratan untuk memenuhi kalimat yang baik. Berikut persyaratannya :
  • Memiliki subjek dan predikat yang jelas.
  • Tidak menyimpang dari kaidah bahasa.
  • Logis atau dapat diterima nalar.
  • Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat.
  • Tidak bertele-tele.
  • Tepat sasaran.
  • Informasi yang ingin disampaikan tidak memiliki dua arti atau ambigu.
  • Adanya kesinambungan kata.
  • Tersusun dari dua atau lebih kata.
  • Memiliki aturan aturan dasar pembentukannya.
  • Memiliki paling sedikit subjek dan predikat.
  • Memenuhi tata aturan ejaan yang berlaku.
  • Menggunakan diksi (pemilahan dan penempatan) kata yang tepat.
  • Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
  • Adanya penekanan ide pokok.
  • Menghemat penggunaan kata (tidak ada perulangan kata).
  • Struktur kalimat bervariasi.
  • Bagian kalimat majemuk tidak buntung atau setengah-setengah.



D. JENIS JENIS KALIMAT


Kalimat yang kita gunakan sehari-hari maupun untuk kepentingan umum memiliki macam yang perlu kita ketahui sebgai penempatan yang baik dan benar. Berikut macam-macam kalimatnya :


1. Berdasarkan Isi atau informasi


a. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) contohnya : Harimau liar menyerang warga dengan ganasnya.

b. Kalimat Tanya
Kalimat tanya mengharapkan jawaban sebagi respon atau reaksi pemberitahuan informasi yang diharapkan, biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). kata tanya yang digunakan bagaimana, mengapa, apa kapan, dimana dsb. Contoh kalimat tanya :  bagaimana proses mesin itu dirangkai?

c. Kalimat Perintah
Kalimat yang bertujuan untuk mengintruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Tapi, jika diakatan langsung atau lisan biasanya ditandai dengan intonasi tinggi. Contoh : Ambilkan kopi di atas meja !

d. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan merupakan kalimat yang memancing minat lawan bicara. Kata yang sering digunakan adalah Ayo, Mari dsb. Biasanya ada pada iklan. Contoh kalimat ajakan : Ayo, pakai pembersih pakaian merek ini!

e. Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian menggambarkan keinginan atau tujuan dari penulis atau pembicara yang belum atau tidak kesampaian. Contoh : Andai saja aku bisa jadi dokter bedah.

2. Berdasarkan diathesis kalimat


a. Kalimat Aktif
Kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya. Kata kerja kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-. Namun tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal, makandan minum.. Contohnya : Laila menggunakan gelas untuk menciptakan bunyi.

b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung menggunakan di- atau ter-. Contohnya : Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.

3. Berdasarkan urutan kata


a. Kalimat Normal
Kalimat yang subjeknya mendahului predikatnya. Kalimat berpola dasar

b. Kalimat Inverse
Kalimat ini merupakan kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikatnya mendahului objek.

c. Kalimat Minor
Kalimat yang memiliki satu inti fungsi gramatikalnya. Bentuk kalimat minor seperti kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan maupun judul.

d. Kalimat Mayor
Kalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat. Objek, pelengkap dan keterangan boleh ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar pertama.

4. Berdasarkan struktur gramatikalnya


a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal hanya memiliki Subjek dan Predikat. Jika dilihat dari unsur penyusunnya, kalimat yang panjang dalam bahasa indonesia dapatdikembalikan ke ebntuk dasar yang sederhana.
Contoh kalimat tunggal : Bapak-bapak bersalaman
                                                S                      P
Pola contoh kalimat diatas hanya memiliki subjek dan predikat sehingga termasuk kedalam kalimat tunggal.

b. Kalimat Majemuk
Orang-orang sering kali menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Hasilnya, lahirlah penggabungan struktur kalimat yang didalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Penggabungan inilah yang dinamakan kalimat majemuk. Kalimat majemuk ini masih terbagi lagi dalam beberapa jenis, berikut penjelasannya :

i. Kalimat Majemuk Setara
Struktur kalimat ini memiliki dua kalimat tunggal atau lebih yang jika dipisahkan dapat berdiri sendiri. Kata penghubung kalimat majemuk setara biasanya digunakan kata dan, serta, tanda koma (,), tetapi, lalu, kemudian, atau. Contoh kalimat majemuk setara : Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Jepang telah digolongkan negara maju.

ii. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua kalimat yang satunya bisa berdiri sendiri (induk kalimat) atau bebas sedangkan yang satunya lagi tidak(anak kalimat).  Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk ini adalah ketika, sejak, karena, olehkarenaitu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, dengan. Contoh kalimat majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja mencari asal usul bulan
(induk kalimat) meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas (anak kalimat).

iii. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran merupakan dua jenis kalimat majemuk (setara dan bertingkat) yang digabungkan.
Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak bisa pulang dan menunggu di sekolah.

5. Berdasarkan unsur kalimat


a. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah dikembangkan maupun tidak. Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga mudah dipahami. Contoh : Warna merah melambangkan keberanian

b. Kalimat tidak Lengkap
Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu dari unsurnya saja. Kalimat ini biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, sapan dsb. Contoh : Kapan pulang?

6. Berdasarkan Pengucapan


a. Kalimat Langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain. Tanda baca kutip tidak luput dalam jenis kalimat langsung. Kutipan dalam kalimat langsung berupa kalimat tanya, kalimat berita ataupun kalimat perintah. Contohnya : “Letakkan senjatamu!” bentak pak polisi.

b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain. Kutipan dalam kalimatnya senmuany berbentuk berita. Contohnya : Bapak Ahmadi berkata padaku bahwa lebih baik membaca daripada main-main.


Nah itulah postingan kami kali ini tentang KALIMAT, semoga mudah di mengerti dan ilmunya dapat bermanfaat. Jika masih ada yang belum dipahami silahkan sahabat tanyakan melalui kotak komentar di bawah ini, kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung di berkaspengetahuan, jangan lupa follow, like dan komentarnya ya :). 

Click to comment